Untuk menjinakkan burung sudah banyak tips diberikan oleh
kawan-kawan kita. Dalam proses wajar, burung bisa jinak dalam waktu relatif
lama. Kalau mau agak cepet, kuncinyanya pada diri kita sendiri: sempat apa
nggak. Kalau Anda sempat, lakukan hal-hal berikut ini.
1. Dari sisi tempat
Kalau Anda punya burung terlalu liar, gantung saja agak tinggi di tempat
ramai, ya di tempat ramai, atau yang biasa dilalulalangi anggota keluarga.
Jangan justru digantung di tempat tersembunyi karena Anda takut burung
kelabakan. Biasakan itu selama sekitar sepekan. Setelah itu, posisi agak
diturunkan. Lakukan selama sepekan, turunkan lagi, sepekan mendatang turunkan
lagi sampai posisi normal. Kalau rumah Anda dekat jalan raya/kampung, biasakan
gantung burung di halaman rumah dekat jalan itu (tapi awas maling). Kalau
burung Anda memang liar banget dan Anda melakukan saran saya ini, saya jamin
burung Anda bakal berdarah-darah di sekitar paruhnya, juga bulunya rusak. Tapi
no problem. Itu proses normal yang harus kita lalui. Luka bakal kering, bulu
bakal tumbuh lagi.
2. Dari sisi memandikan
Biasakan memandikan burung dengan cara dikaramba dengan waktu agak
lama. Kalau dia nggak mau mandi sendiri, semprot pakai semprotan sampai basah
kuyup. Nggak masalah dia kelabakan kesana-kemari saat disemprot. Benar-benar
basah kuyup sampai menggigil kedinginan dan nggak kelabakan lagi. Biarkan dulu
dia di karamba, sampai bulu agak kering. Tapi kalau Anda tergesa-gesa mau
pergi, masukkan langsung ke sangkar juga nggak apa-apa, dan gantung di
tempatnya. Kalau sempat, lakukan “pemandian” itu pagi dan sore hari.
3. Dari sisi makanan (bisa dilakukan pada hari libur/menyempatkan
diri libur)
Kosongkan tempat pakan menjelang malam. Biarkan pada pagi hari dia
kelaparan. Dalam kondisi itu, sorongkan jangkrik dengan lidi di tangan kita.
Kalau dia nggak mau mematuk jangkrik, tarik lagi. Lima atau sepuluh menit lagi
kita lakukan hal sama. Kalau masih nggak mau, tunda lagi. Begitu seterusnya,
sampai sekitar pukul 10.00. Kalau sampai jam itu belum mau juga, tinggalkan
jangkrik di tempat pakan biar dimakan. Setelah dia makan satu jangkrik,
sorongkan pakai lidi satu jangkrik lagi. Kita goda dia beberapa saat mau
mendekat atau tidak. Begitu jangkrik disambar, kita coba lagi, sampai burung
agak kenyang. Setelah itu tempat pakan kita isi dengan kroto (untuk murai dan
kacer) satu sendok teh saja. Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik
dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba
langsung diangsurkan dengan tangan. Proses ini kuncinya adalah membuat burung
kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan “terpaksa” harus berani kepada
manusia. Karena kuncinya membuat burung lapar, senantiasa kosongkan wadah pakan
dan hanya beri secukupnya ketika sudah dilatih makan jangkrik yang kita tusuk
lidi/langsung dari tangan kita.
Kalau sekadar untuk tetap bernafas sehat, empat-lima jangkrik sudah
cukup kita berikan pada pagi hari, dua-tiga jangkrik pada siang hari, dan empat
– lima jangkrik pada sore hari, dan semuanya tanpa ada makanan tambahan di
wadah pakan.
Itulah sejumlah cara menjinakkan burung yang bisa kita pilih.
Kalau ketiga cara itu bisa kita laksanakan/kombinasikan berbarengan, maka dalam
waktu nggak sampai sebulan burung liar sudah jadi relatif jinak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar